Biopsi Insisi itu Begini Ternyata Rasanya - Liputan Hati. Banyak
yang tidak mengetahui bahwa Aku menderita penyakit yang bisa dibilang cukup
serius jika tidak ditangani dengan baik. Sebuah penyakit pernafasan yang
mematikan sebenarnya. Teman-teman dan orang-orang disekelilingku tidak tahu
bahwa Aku menderita penyakit para-paru tersebut. Maklum, ketika Aku di kampus
Aku selalu riang dan ceria serta tidak tampak bahwa Aku mengidap penyakit.
Hingga suatu saat muncul benjolan di leher. Pembengkakan kelenjar getah bening
yang memaksa Aku harus di operasi. Operasi biopsi insisi harus dilakukan. Dan operasi biopsi insisi itu dilakukan tanggal 25 Februari 2014.
Aku
menjalani operasi biopsi insisi ini tanpa pertimbangan cek darah, tekanan darah
dan embel-embel lain yang menyertai seorang pasien sebelum menjalani operasi
pada umumnya. Entah apa yang mempertimbangkan dokter bedahku untuk langsung
mengeksekusi operasi biopsi insisi. Ketika Aku masuk ke ruang operasi, Aku di
suruh berbaring di kamar operasi nomor 6. Aku masih ingat betul eksekusi
operasi biopsi insisiku hanya 15 menit. Cepat sekali. Aku ingat bagaimana suara
pisau dan gunting juga benang jahit operasi menyentuh leherku. Kalau ditanya
apakah operasi biopsi insisi itu sakit? Aku jawab, tidak. Kenapa? Karena orientasi
dan bayang-bayangku sembuh dan sembuh juga tentunya biar bisa goyang lagi.
1 komentar:
Terima kasih informasinya sangat bermanfaat sekali ..
oya barusan tadi saya juga baca2 artkel disini http://www.tanyadok.com/tekno/memastikan-kanker-dengan-biopsi-jaringan lumayan cukup paham nih sekarang..
Posting Komentar