Eksistensi Budaya dalam Pernikahan - Liputan Hati. Dua
hari yang lalu Aku menghadiri upacara pernikahan kakak temanku di Tangerang.
Memang sangat jauh sekali jika dihitung dari jarak rumahku yang berada di
Jakarta menuju Tangerang. Tetapi demi sebuah persahabatan, rasa jauh itu pun
hilang. Aku penasaran terhadap acara tersebut apakah dalam pernikahan tersebut
masih berusaha mempertahankan eksistensi budaya atau tidak. Eksistensi budaya dalam pernikahan memang sangat diperlukan dalam dunia globalisasi
seperti ini.
Sesampainya
Aku di tempat pernikahan, beruntung Aku datang sebelum akad nikah dimulai.
Setelah menyaksikan akad nikah kemudian dilanjutkan dengan beberapa prosesi
adat seperti injak telur dan membasuh kaki, sungkeman, dan saling melempar
bunga melati. Di sini terlihat dalam upacara pernikahan tersebut masih menyisipkan unsur-unsur budaya
lokal, dalam hal ini budaya Jawa. Aku menghadiri acara tersebut dari pagi
hingga sore menjelang malam. Maklum saja ada hiburan organ tunggal yang
membuatku betah berlama-lama di sana.
0 komentar:
Posting Komentar