Kamis, 17 April 2014

Eksistensi Budaya dalam Pernikahan

Diposting oleh Unknown di 07.55
Eksistensi Budaya dalam Pernikahan - Liputan Hati. Dua hari yang lalu Aku menghadiri upacara pernikahan kakak temanku di Tangerang. Memang sangat jauh sekali jika dihitung dari jarak rumahku yang berada di Jakarta menuju Tangerang. Tetapi demi sebuah persahabatan, rasa jauh itu pun hilang. Aku penasaran terhadap acara tersebut apakah dalam pernikahan tersebut masih berusaha mempertahankan eksistensi budaya atau tidak. Eksistensi budaya dalam pernikahan memang sangat diperlukan dalam dunia globalisasi seperti ini.


Sesampainya Aku di tempat pernikahan, beruntung Aku datang sebelum akad nikah dimulai. Setelah menyaksikan akad nikah kemudian dilanjutkan dengan beberapa prosesi adat seperti injak telur dan membasuh kaki, sungkeman, dan saling melempar bunga melati. Di sini terlihat dalam upacara pernikahan  tersebut masih menyisipkan unsur-unsur budaya lokal, dalam hal ini budaya Jawa. Aku menghadiri acara tersebut dari pagi hingga sore menjelang malam. Maklum saja ada hiburan organ tunggal yang membuatku betah berlama-lama di sana.

Sedikit gambaran uraian cerita di atas menggambarkan ternyata masih ada eksistensi budaya dalampernikahan. Eksistensi budaya memang sangat diperlukan agar tidak tenggelam oleh derasnya arus globalisasi yang tidak bisa dibendung lagi. Aku sangat bangga mempunyai teman yang berasal dari keluarga yang masih sangat peduli dengan keutuhan budaya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2011 Liputan Hati | Design by Kenga Ads-template